Sumber: Majalah Asy Syari'ah, no.22/II/1427 H/2006
Sulaiman bin 'Ali Ar-Rab'i rahimahullah meriwayatkan:
"Tatkala terjadi fitnah Ibnul Asy'ats, yang
memberontak kepada Al-Hajjaj bin Yusuf, maka 'Uqbah bin Abdul Ghafir, Abul Jauza'
dan Abdullah bin Ghalib dari kalangan orang-orang yang seperti mereka (yakni
kaum Khawarij), mendatangi Al-Hasan Al-Bashri. Mereka berkata:
'Wahai Abu Sa'id (yakni Al-Hasan)! Apa pendapatmu
terhadap perbuatan memerangi orang yang melampaui batas ini (yaitu Al-Hajjaj),
yang telah menumpahkan darah yang haram dan mengambil harta yang haram,
meninggalkan shalat, dan berbuat ini dan itu…?'
Mereka lalu menyebutkan perbuatan-perbuatan Al-Hajjaj…[1]
Al-Hasan Al-Bashri lalu menjawab:
'Aku berpendapat bahwa kalian tidak boleh memberontak
kepadanya. Karena, bila ini adalah hukuman dari Allah maka kalian tidak akan
bisa menolak hukuman Allah dengan pedang-pedang kalian. Dan bila ini merupakan
ujian, hendaknya kalian bersabar sampai Allah menentukan hukumnya, dan Allah
adalah Hakim yang terbaik.'
Mereka pun pergi dari sisi Al-Hasan dan mengatakan:
'Apakah kita akan menaati al-'Ilj[2]
ini?' Sedangkan mereka adalah orang Arab.
Akhirnya mereka ikut memberontak bersama Ibnul Asy'ats, dan mereka semua
terbunuh."
(Diriwayatkan oleh Ibnu Sa'd dalam Ath-Thabaqat
7/163-164, Ad-Dulabi dalam Al-Kuna 2/121, dengan sanat yang shahih. Diringkas
dari Fatawal 'Ulama Al-Kabir, hal. 36-37)
[1] Hisyam bin Hasan
berkata: "Mereka menghitung yang dibunuh Al-Hajjaj dengan cara shabran
(yaitu seseorang diikat lalu dibiarkan sampai mati) mencapai jumlah 120,000
orang!" (Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi (no. 2220) dan dishahihkan oleh
Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih As-Sunan. Dinukil dari Fatawa Al-'Ulama
Al-Kabir hal. 36)
[2] Al-'Ilj adalah sebutan untuk seorang
lelaki kafir dari kalangan ajam (kalangan bukan bangsa Arab) atau lainnya,
sebagaimana disebutkan dalam An-Nihayah karya Ibnu Atsir (3/286). Maksudnya,
ketika Al-Hasan Al-Bashri menyelisihi hawa nafsu orang-orang Khawarij ini dan
mereka tidak mempunyai hujjah untuk membantahnya, fanatik kesukuan Arab mereka
menyebabkan mereka mencela nasab beliau. Dan memang ayah dan ibu beliau
rahimahullah adalah hamba sahaya. (Dinukil dari Fatawa Al-'Ulama Al-Kabir hal.
37)
No comments:
Post a Comment